1. Stres baik
Meski kebanyakan stres dipicu oleh pengalaman negatif, namun ada pula pengalaman positif yang bisa memicu stres, misalnya upacara pernikahan atau kelulusan. Stres jenis ini dalam dosis kecil sebenarnya baik untuk sistem imun tubuh. Selain itu, stres seperti ini juga bisa membuat kebanyakan orang lebih mudah menciptakan tujuan dan menikmati proses menggapainya dengan penuh energi.
2. Distres internal
Stres ini termasuk jenis yang buruk. Distres adalah tipe stres negatif hasil dari pengalaman negatif seperti ancaman atau perubahan situasi yang tidak nyaman. Prinsipnya tubuh menginginkan rasa aman, jadi apabila keamanan tubuh terganggu maka tubuh akan mengalami distres.
3. Distres akut
Distres akut bisa terjadi saat seseorang mengalami distres yang disebabkan peristiwa buruk yang terjadi dengan cepat. Sementara stres kronik bisa terjadi saat seseorang harus menahan stres dalam waktu lama. Kedua tipe stres tersebut bisa menyebabkan munculnya hiperstres.
4. Hipostres
Hipostres merupakan jenis stres yang dipicu kondisi sehari-hari tanpa adanya tantangan dan kekhawatiran. Bisa dikatakan jika hipostres adalah “ketidakadaan” stres, namun bisa juga diartikan dengan kebosanan yang ekstrem. Seseorang yang menderita hipostres mungkin tidak memiliki motivasi untuk melakukan apa pun atau merasa tidak tertantang. Hipostres dapat memicu perasaan depresi dan kesia-siaan.
5. Eustres
Eustres merupakan stres yang sangat berguna lantaran dapat membuat tubuh menjadi lebih waspada. Eustres membuat tubuh dan pikiran menjadi siap untuk menghadapi banyak tantangan, bahkan bisa tanpa disadari. Tipe stres ini bisa membantu memberi kekuatan dan menentukan keputusan, contohnya menemukan solusi untuk masalah.
( sumber )