Siapa saja yang mengalami gejala stroke-meski ringan-harus segera datang atau dibawa ke rumah sakit dengan fasilitas pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan) sebelum 4,5 jam. Jika terlambat, stroke bisa berujung kecacatan, bahkan kematian.
Menurut dokter spesialis saraf RS jantung Diagram, Siloam Hospitals Group, Poppy Chandradewi, dikenal transient ischaemic attack (TIA), yakni gejala stroke sesaat dan ringan yang pulih sendiri kurang dari 24 jam, sekilas baik, sehingga penderita menganggapnya aman. Padahal, itu pertanda serangan lebih serius bisa datang lagi.
"Segera ke UGD (unit gawat darurat) di rumah sakit ketika TIA," kata Poppy, Sabtu (23/7), di Jakarta, dalam Forum Diskusi Kesehatan kerja sama harian Kompas dan RS Siloam bertema "Kenali dan Atasi Gejala Stroke".
Pembicara lain adalah Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia M Kurniawan dan Kepala Subdirektorat Penyakit jantung dan Pembuluh Darah Kementerian Kesehatan Zamhir Setiawan.
Poppy mengatakan, satu saja gejala stroke muncul harus segera ditanggapi dengan membawa penderita ke UGD RS. Periode emasnya 4,5 jam sebelum kian sulit ditolong tenaga medis.
"Kalaupun 4,5 jam terlewat, paling lama delapan jam," kata M Kurniawan.
FAST, singkatan dari face (wajah), arm (lengan atau anggota gerak), speech (bicara), dan time (waktu), bisa menjadi panduan awam mengenali dan cepat tanggap setidaknya pada tiga gejala umum stroke. Gejala itu, mulut mencong; anggota gerak tiba-tiba lemah, contohnya tangan tiba-tiba sulit mengangkat gelas atau berjalan dengan kaki diseret; dan bicara cadel atau pelo.
Stroke merupakan gangguan saraf tiba-tiba yang menyerang pembuluh darah di otak, bahkan bisa pada pembuluh darah retina mata. Poppy menjelaskan, pasokan darah menuju otak menjadi tidak lancar karena pembuluh darah tersumbat atau pecah. Kondisi itu membuat sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga bisa berujung kecacatan permanen hingga kematian.
Berdasarkan Sample Registration System Indonesia 2014, stroke penyebab nomor satu kematian semua umur, mencakup 21,1 persen kematian. Ini mengalahkan kematian akibat jantung koroner (12,9 persen) dan diabetes melitus dengan komplikasi (6,7 persen).
Kesadaran rendah
Penyakit stroke sudah dikenal lama. Namun, kata M Kurniawan, kesadaran publik untuk sesegera mungkin membawa penderita gejala stroke ke RS masih rendah. Di RS Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, tempat Kurniawan berpraktik, misalnya, dari sekitar 300 pasien stroke per tahun selama 2012-2015, kurang dari 10 persen yang datang sebelum 4,5 jam.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, prevalensi (sebaran) stroke 8,3 per mil (per 1.000 penduduk), lalu menjadi 12,1 per mil dalam Riskesdas 2013. "Meningkat 50 persen hanya dalam enam tahun. Ini masalah serius di Indonesia," ujar Kurniawan.
Faktor risiko utama stroke adalah hipertensi (tekanan darah tinggi) dan diabetes. Karena itu, Zamhir mengatakan, Kemenkes membuat kebijakan untuk terus menggugah kesadaran publik untuk berpola hidup sehat. "Perilaku adalah yang paling sulit diubah," ujarnya.
Kemenkes juga mendorong pemberdayaan masyarakat membentuk pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular (posbindu PTM) di semua desa dengan kegiatan deteksi dini penyakit dan pemantauan faktor-faktor risikonya. Target Kemenkes, posbindu dibentuk di 30 persen desa di Indonesia pada 2017. Stroke bukan lagi ancaman masyarakat kota saja.
(sumber)
Membagikan informasi, tips dan cara bermanfaat dari berbagai sumber ahli dan terpercaya.
>> 5 Hal yang menyebabkan Anda susah jadi Orang Kaya
Jadi orang kaya adalah impian setiap orang. Siapa sih yang tidak mau punya banyak uang, bisa melakukan apa saja, bisa membeli apa saja yang diinginkan kapanpun dimanapun?
Namun sayangnya untuk jadi orang kaya, kamu harus mau berusaha keras dulu. Dimulai dari membiasakan diri untuk bermental seperti orang kaya. Banyak orang yang tidak bisa jadi kaya karena mereka memiliki kebiasaan yang ternyata menghambat mereka jadi orang kaya. Ini adalah kebiasaan yang menghambat kamu jadi orang kaya.
1.Boros
Semua orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi orang kaya. Masalahnya hanya terletak dari bagaimana kamu menata hidup kamu dan tentunya keuangan kamu. Jangan biarkan kamu hidup dengan kebiasaan boros karena hal itu tidak akan mendukung kamu untuk menjadi orang kaya, malah hal itu akan menghambat kamu.
Bila kamu terbiasa hidup boros, maka kemungkinan besar kamu terbiasa hidup dengan kondisi 'Besar pasak daripada tiang' yang artinya pengeluaran kamu lebih besar daripada pendapatan kamu. Hal ini membuat menabung menjadi hal yang mustahil untuk dilakukan. Jangankan untuk menabung, untuk hidup saja sudah susah banget. Kekayaan seseorang bukan dilihat dari gaya hidupnya, tapi dari uang yang ada di tabungannya.
2.Tak bayar utang
Berhutang boleh kamu lakukan jika untuk hal yang penting atau mendesak, tapi yang perlu kamu ingat dan tanamkan dalam pikiran kamu adalah jika berani berhutang, kamu harus memikirkan cara membayarnya. Setiap saat kamu berhutang, jangan pernah lupa untuk membayarnya karena orang yang kaya ditentukan oleh kebiasaannya untuk tidak menyusahkan orang lain, yaitu dengan cara membayar hutang.
Bila bukan untuk hal yang penting dan mendesak, sebaiknya hindari untuk berhutang, karena adanya hutang akan menyusahkan kamu. Sebisa mungkin minimalisir berhutang. Pakai kesempatan itu sebijaksana mungkin ya
3.Hedonisme atau foya-foya
Pertemanan memang berpengaruh besar dalam gaya hidup seseorang ya. Jika bergaul dengan teman-teman yang bergaya hidup mewah, biasanya orang akan terbawa mengikuti gaya hidup mereka.
Rasanya sulit untuk tidak mengikutinya, namun sulit bukan berarti tidak bisa. Kamu hanya perlu berusaha dan miliki gaya hidup yang sesuai dengan keuanganmu. Jangan memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup orang lain karena hal itu akan membuat kondisi keuangan kamu semakin terpuruk. Mau jadi orang kaya memang butuh pengorbanan.
4.Banyak menuntut
Dalam bekerja, kamu harus menunjukkan prestasi terbaik kamu supaya kamu bisa dinilai baik untuk mendapat kenaikan gaji atau fasilitas dari kantor. Pokoknya kamu harus selalu siap menunjukkan usaha terbaikmu sebelum menuntut hal-hal yang kamu inginkan karena tidak aka nada sesuatupun yang datang secara cuma-cuma.
Untuk mendapatkan sesuatu yang baik kamu harus bekerja keras, sama halnya untuk menjadi orang kaya. Tidak ada orang yang bisa menjadi kaya tanpa perlu berusaha. Jadi jika kamu memang berencana menjadi orang kaya, ayo usaha lebih keras lagi dari sekarang.
5.Malas
Meminjam ungkapan Presiden Joko Widodo, 'Kerja, kerja, kerja' Dari ungkapan itu kita bisa melihat bahwa tidak ada ruang untuk bermalas-malasan. Ya, memang kemalasan tidak pernah berbuahkan hal yang baik.
Kalau kamu mau meraih sesuatu, kamu harus mau bekerja dan berusaha keras. Kalau kamu bermalas-malasan saja, kamu tidak akan menemukan pintu menuju kesuksesan yang bisa membuat kamu jadi orang kaya. Jadi kalau kamu masih mau jadi orang kaya, stop bermalas-malasan.
(sumber)
Namun sayangnya untuk jadi orang kaya, kamu harus mau berusaha keras dulu. Dimulai dari membiasakan diri untuk bermental seperti orang kaya. Banyak orang yang tidak bisa jadi kaya karena mereka memiliki kebiasaan yang ternyata menghambat mereka jadi orang kaya. Ini adalah kebiasaan yang menghambat kamu jadi orang kaya.
1.Boros
Semua orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi orang kaya. Masalahnya hanya terletak dari bagaimana kamu menata hidup kamu dan tentunya keuangan kamu. Jangan biarkan kamu hidup dengan kebiasaan boros karena hal itu tidak akan mendukung kamu untuk menjadi orang kaya, malah hal itu akan menghambat kamu.
Bila kamu terbiasa hidup boros, maka kemungkinan besar kamu terbiasa hidup dengan kondisi 'Besar pasak daripada tiang' yang artinya pengeluaran kamu lebih besar daripada pendapatan kamu. Hal ini membuat menabung menjadi hal yang mustahil untuk dilakukan. Jangankan untuk menabung, untuk hidup saja sudah susah banget. Kekayaan seseorang bukan dilihat dari gaya hidupnya, tapi dari uang yang ada di tabungannya.
2.Tak bayar utang
Berhutang boleh kamu lakukan jika untuk hal yang penting atau mendesak, tapi yang perlu kamu ingat dan tanamkan dalam pikiran kamu adalah jika berani berhutang, kamu harus memikirkan cara membayarnya. Setiap saat kamu berhutang, jangan pernah lupa untuk membayarnya karena orang yang kaya ditentukan oleh kebiasaannya untuk tidak menyusahkan orang lain, yaitu dengan cara membayar hutang.
Bila bukan untuk hal yang penting dan mendesak, sebaiknya hindari untuk berhutang, karena adanya hutang akan menyusahkan kamu. Sebisa mungkin minimalisir berhutang. Pakai kesempatan itu sebijaksana mungkin ya
3.Hedonisme atau foya-foya
Pertemanan memang berpengaruh besar dalam gaya hidup seseorang ya. Jika bergaul dengan teman-teman yang bergaya hidup mewah, biasanya orang akan terbawa mengikuti gaya hidup mereka.
Rasanya sulit untuk tidak mengikutinya, namun sulit bukan berarti tidak bisa. Kamu hanya perlu berusaha dan miliki gaya hidup yang sesuai dengan keuanganmu. Jangan memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup orang lain karena hal itu akan membuat kondisi keuangan kamu semakin terpuruk. Mau jadi orang kaya memang butuh pengorbanan.
4.Banyak menuntut
Dalam bekerja, kamu harus menunjukkan prestasi terbaik kamu supaya kamu bisa dinilai baik untuk mendapat kenaikan gaji atau fasilitas dari kantor. Pokoknya kamu harus selalu siap menunjukkan usaha terbaikmu sebelum menuntut hal-hal yang kamu inginkan karena tidak aka nada sesuatupun yang datang secara cuma-cuma.
Untuk mendapatkan sesuatu yang baik kamu harus bekerja keras, sama halnya untuk menjadi orang kaya. Tidak ada orang yang bisa menjadi kaya tanpa perlu berusaha. Jadi jika kamu memang berencana menjadi orang kaya, ayo usaha lebih keras lagi dari sekarang.
5.Malas
Meminjam ungkapan Presiden Joko Widodo, 'Kerja, kerja, kerja' Dari ungkapan itu kita bisa melihat bahwa tidak ada ruang untuk bermalas-malasan. Ya, memang kemalasan tidak pernah berbuahkan hal yang baik.
Kalau kamu mau meraih sesuatu, kamu harus mau bekerja dan berusaha keras. Kalau kamu bermalas-malasan saja, kamu tidak akan menemukan pintu menuju kesuksesan yang bisa membuat kamu jadi orang kaya. Jadi kalau kamu masih mau jadi orang kaya, stop bermalas-malasan.
(sumber)
>> Tips aman agar Power Bank tidak cepat rusak atau meledak
Sama dengan alat elektronik lain, power bank juga memiliki umur yang terbatas. Sebelumnya perlu diketahui bila sebuah power bank memiliki umur berupa jumlah pengisian daya. Kebanyakan power bank mempunyai maksimal 500 kali charge. Bukan berarti setelah 500 kali dicharger power bank itu akan mati, tetapi kemampuannya untuk menyimpan energi listrik bakal turun. Bisa turun ke 80 persen atau lebih.
Tentu ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar power bank bisa lebih awet. Atau paling tidak agar penurunan kapasitas penyimpanan si power bank tidak jauh saat jumlah chargernya telah habis.
1. Charge power bank dengan daya listrik yang sesuai.
Misalnya 5 volt/2 ampere (5V/2A). Pengisian daya di bawah itu bisa merusak bateri dalam power bank, bahkan pada beberapa kasus meledak.
2. Charge power bank di suhu ruangan normal (25 derajat Celcius).
Suhu panas bisa berdampak negatif bagi power bank, memperpendek umurnya.
3. Jangan buat power bank 'kerja keras'
Contohnya adalah menggunakan power bank sambil mengisi dayanya atau memainkan aplikasi berat (misalnya game). Hal ini membuat power bank harus bekerja ekstra. Panas berlebih yang muncul saat bekerja dua kali lipat ini dapat merusak baterai power bank.
4. Jaga power bank agar selalu kering.
Kondisi lembab sekalipun bisa berbahaya bagi power bank karena bisa muncul uap air yang menyebabkan bagian dalam power bank berkarat.
5. Isi daya sesekali bila lama tak dipakai
Apabila kamu berencana untuk tidak memakai power bank dalam waktu lama (lebih dari satu bulan), ada baiknya untuk mengisi dayanya sesekali. Satu kali dalam sebulan cukup agar kapasitasnya tidak berkurang karena jarang dipakai.
6. Jangan isi ulang power bank terlalu lama
Kita pasti sering membiarkan power bank dicharge semalaman, terlebih power bank yang memiliki kapasitas besar di atas 10.000mAh. Akan tetapi cara ini lebih baik dihindari. Sebab mencharge semalaman meski si power bank sudah penuh bisa memicu overheat dan kerusakan internal.
7. Jangan sampai terjatuh
Ini mungkin tantangan tebesar bagi pemilik power bank. Bagi banyak orang, power bank terjatuh sudah menjadi hal biasa. Namun jatuh dari ketinggian lebih dari satu meter kerap menimbulkan kerusakan internal power bank. Tak salah bila kini banyak silicon case beredar untuk melindungi power bank.
(sumber)
Tentu ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar power bank bisa lebih awet. Atau paling tidak agar penurunan kapasitas penyimpanan si power bank tidak jauh saat jumlah chargernya telah habis.
1. Charge power bank dengan daya listrik yang sesuai.
Misalnya 5 volt/2 ampere (5V/2A). Pengisian daya di bawah itu bisa merusak bateri dalam power bank, bahkan pada beberapa kasus meledak.
2. Charge power bank di suhu ruangan normal (25 derajat Celcius).
Suhu panas bisa berdampak negatif bagi power bank, memperpendek umurnya.
3. Jangan buat power bank 'kerja keras'
Contohnya adalah menggunakan power bank sambil mengisi dayanya atau memainkan aplikasi berat (misalnya game). Hal ini membuat power bank harus bekerja ekstra. Panas berlebih yang muncul saat bekerja dua kali lipat ini dapat merusak baterai power bank.
4. Jaga power bank agar selalu kering.
Kondisi lembab sekalipun bisa berbahaya bagi power bank karena bisa muncul uap air yang menyebabkan bagian dalam power bank berkarat.
5. Isi daya sesekali bila lama tak dipakai
Apabila kamu berencana untuk tidak memakai power bank dalam waktu lama (lebih dari satu bulan), ada baiknya untuk mengisi dayanya sesekali. Satu kali dalam sebulan cukup agar kapasitasnya tidak berkurang karena jarang dipakai.
6. Jangan isi ulang power bank terlalu lama
Kita pasti sering membiarkan power bank dicharge semalaman, terlebih power bank yang memiliki kapasitas besar di atas 10.000mAh. Akan tetapi cara ini lebih baik dihindari. Sebab mencharge semalaman meski si power bank sudah penuh bisa memicu overheat dan kerusakan internal.
7. Jangan sampai terjatuh
Ini mungkin tantangan tebesar bagi pemilik power bank. Bagi banyak orang, power bank terjatuh sudah menjadi hal biasa. Namun jatuh dari ketinggian lebih dari satu meter kerap menimbulkan kerusakan internal power bank. Tak salah bila kini banyak silicon case beredar untuk melindungi power bank.
(sumber)
>> Inilah manfaat sehat sarapan pagi sebelum jam 9
Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Prof. DR. Ir. Hardinsyah, MS, menjelaskan pentingnya sarapan sehat sebelum jam 9, khususnya pada anak.
Kata dia, gizi yang diperlukan setiap orang berbeda-beda tergantung pada usia, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktifitasnya.
"Pemenuhan didapatkan dari mana saja seperti halnya yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang diperlukan oleh tubuh kita akan membantu memenuhi kebutuhan gizi dan memberikan energi untuk semangat belajar dan beraktifitas sepanjang hari," katanya.
Mengingat pentingnya hal itu, Energen pun terus menggalakkan kampanye Sarapan Sehat Sebelum Jam 9. Kali ini, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2016, mereka pun melakukan kegiatan itu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Hadir dalam acara itu 1000 anak TK dan SD. Kegiatan ini diisi dengan sarapan sehat bersama, pawai jalan sehat anak, berbagai lomba keterampilan mewarnai, tari, dan edukasi ajakan untuk terus membiasakan sarapan sehat sebelum jam 9. Acara ini bekerjasama dengan Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Sarapan sehat merupakan hal yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Pada saat bangun pagi, gula darah mengalami penurunan dan membuat anak menjadi lemas serta tidak bersemangat melakukan aktivitas. Namun, kebiasaan sarapan sehat ini belum menjadi perhatian utama bagi orang tua di karenakan keterbatasan waktu dan kurangnya pengetahuan mengenai kriteria sarapan sehat yang ideal dan kapan sebaiknya melakukan sarapan.
"Kebutuhan gizi tersebut harus dipenuhi sedikitnya seperempat dari kebutuhan harian tubuh pada saat sarapan, dengan kata lain porsi sarapan ideal adalah seperempat atau 25 persen dari kebutuhan asupan makanan sehari. Tidak hanya dilihat dari gizinya, tetapi sarapan sehat di waktu yang tepat juga penting untuk diperhatikan. Idealnya sarapan sehat dilakukan sebelum jam 9 pagi. Tidak hanya bertujuan untuk mencegah lapar tetapi juga untuk pemenuhan gizi seimbang saat sarapan dibutuhkan anak untuk belajar, bermain, berkreasi dan berolahraga. Maka dari itu, sarapan sehat yang baik dilakukan pagi hari sebelum pukul 9," ujar Hardinsyah.
"Sarapan sehat harus dibiasakan sejak dini untuk menjaga anak tetap bertenaga dan semangat belajar di pagi hari. Selain itu juga untuk meningkatkan kecerdasan otak anak. Dalam mengkonsumsi sarapan sehat ada kriteria sarapan ideal. Sarapan ideal harus memenuhi seluruh kebutuhan gizi makro yaitu karbohidrat, protein dan lemak dan air, serta gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang mencukupi sekitar seperempat kebutuhan gizi harian anak agar dapat membantu mewujudkan anak sehat berprestasi," imbaunya.
Dalam kesempatan yang sama Dr. Eva Devita Harmoniati, Sp.A dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, banyak masyarakat yang masih menganggap sarapan merupakan hal yang tidak penting, padahal sarapan merupakan hal yang sangat penting. Apalagi untuk anakanak yang masih dalam tahap pertumbuhan.
"Selain itu, pola makan yaitu makanan sehat dan mengandung zat gizi yang dikonsumsi secara teratur guna untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang tepat pemberiannya dapat mempengaruhi dan melancarkan pertumbuhan sekaligus perkembangan anak."
"Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbungan dan perkembangan anak antara lain yaitu nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi. Nutrisi yang tepat dan lengkap menjadi dasar bagi tumbuh kembang yang optimal selain itu Keterlibatan maksimal orang tua dalam pengasuhan terbukti dapat membantu anak tumbuh dan berkembang dengan lebih baik serta stimulasi dari lingkungan sekitarnya seperti interaksi langsung dengan anak lain maupun penyediaan alat main ikut mempengaruhi proses tumbuh kembang pada anak."
"Gizi merupakan salah satu poin penting dalam tumbuh kembang anak. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi pada anak usia pertumbuhan maka 5 kali waktu makan yaitu sarapan, makan siang, makan malam dan 2 kali makan selingan harus dipenuhi, jelas dr. Eva lebih lanjut.
Sementara itu, Sales & Marketing Director PT Mayora Indah, Goesnawan, menyampaikan, misi mulia Energen untuk membantu anak Indonesia agar lebih sehat bisa diawali dengan asupan sarapan yang sehat. Dukungan di momentum Hari Anak Nasional ini sebagai salah satu wujud keseriusan Energen untuk terus mengkampanyekan Sarapan Sehat Sebelum Jam 9 yang merupakan bagian dari komitmen mereka.
"Dengan begitu, Energen akan terus optimis untuk mengedukasi pentingnya Sarapan Sehat Sebelum Jam 9 berkolaborasi dengan masyarakat, IDAI dan Pergizi Pangan, besar harapan agar misi tersebut dapat terlaksana Disamping itu, dalam mengapresiasi masyarakat yang telah berkomitmen untuk terus membiasakan Sarapan Sehat Sebelum Jam 9, Energen akan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sarapan sehat. Kami memperkenalkan variant baru Energen Jagung. Nilai yang terkandung di dalam Energen yaitu, Everyday Nutritious start," kata dia.
"Seperti yang telah disampaikan oleh Prof Hardinsyah, sarapan sehat itu harus memiliki gizi yang lengkap, Energen hadir dengan kandungan lengkap tidak hanya mengandung Susu tetapi dilengkapi Telur, Sereal dan Sigmavit (vitamin dan mineral) yang melengkapi kebutuhan gizi untuk tumbuh kembang anak Indonesia sehingga bisa lebih sehat, selalu aktif dan bersemangat. Dengan kampanye ini, kami akan konsisten dan menujukkan keseriusan Energen untuk terus mengedukasi masyarakat dengan membiasakan Sarapan Sehat Sebelum jam 9 di lebih banyak kota lainnya di Indonesia," jelasnya.
(sumber)
Kata dia, gizi yang diperlukan setiap orang berbeda-beda tergantung pada usia, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktifitasnya.
"Pemenuhan didapatkan dari mana saja seperti halnya yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang diperlukan oleh tubuh kita akan membantu memenuhi kebutuhan gizi dan memberikan energi untuk semangat belajar dan beraktifitas sepanjang hari," katanya.
Mengingat pentingnya hal itu, Energen pun terus menggalakkan kampanye Sarapan Sehat Sebelum Jam 9. Kali ini, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2016, mereka pun melakukan kegiatan itu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Hadir dalam acara itu 1000 anak TK dan SD. Kegiatan ini diisi dengan sarapan sehat bersama, pawai jalan sehat anak, berbagai lomba keterampilan mewarnai, tari, dan edukasi ajakan untuk terus membiasakan sarapan sehat sebelum jam 9. Acara ini bekerjasama dengan Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Sarapan sehat merupakan hal yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Pada saat bangun pagi, gula darah mengalami penurunan dan membuat anak menjadi lemas serta tidak bersemangat melakukan aktivitas. Namun, kebiasaan sarapan sehat ini belum menjadi perhatian utama bagi orang tua di karenakan keterbatasan waktu dan kurangnya pengetahuan mengenai kriteria sarapan sehat yang ideal dan kapan sebaiknya melakukan sarapan.
"Kebutuhan gizi tersebut harus dipenuhi sedikitnya seperempat dari kebutuhan harian tubuh pada saat sarapan, dengan kata lain porsi sarapan ideal adalah seperempat atau 25 persen dari kebutuhan asupan makanan sehari. Tidak hanya dilihat dari gizinya, tetapi sarapan sehat di waktu yang tepat juga penting untuk diperhatikan. Idealnya sarapan sehat dilakukan sebelum jam 9 pagi. Tidak hanya bertujuan untuk mencegah lapar tetapi juga untuk pemenuhan gizi seimbang saat sarapan dibutuhkan anak untuk belajar, bermain, berkreasi dan berolahraga. Maka dari itu, sarapan sehat yang baik dilakukan pagi hari sebelum pukul 9," ujar Hardinsyah.
"Sarapan sehat harus dibiasakan sejak dini untuk menjaga anak tetap bertenaga dan semangat belajar di pagi hari. Selain itu juga untuk meningkatkan kecerdasan otak anak. Dalam mengkonsumsi sarapan sehat ada kriteria sarapan ideal. Sarapan ideal harus memenuhi seluruh kebutuhan gizi makro yaitu karbohidrat, protein dan lemak dan air, serta gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang mencukupi sekitar seperempat kebutuhan gizi harian anak agar dapat membantu mewujudkan anak sehat berprestasi," imbaunya.
Dalam kesempatan yang sama Dr. Eva Devita Harmoniati, Sp.A dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, banyak masyarakat yang masih menganggap sarapan merupakan hal yang tidak penting, padahal sarapan merupakan hal yang sangat penting. Apalagi untuk anakanak yang masih dalam tahap pertumbuhan.
"Selain itu, pola makan yaitu makanan sehat dan mengandung zat gizi yang dikonsumsi secara teratur guna untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang tepat pemberiannya dapat mempengaruhi dan melancarkan pertumbuhan sekaligus perkembangan anak."
"Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbungan dan perkembangan anak antara lain yaitu nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi. Nutrisi yang tepat dan lengkap menjadi dasar bagi tumbuh kembang yang optimal selain itu Keterlibatan maksimal orang tua dalam pengasuhan terbukti dapat membantu anak tumbuh dan berkembang dengan lebih baik serta stimulasi dari lingkungan sekitarnya seperti interaksi langsung dengan anak lain maupun penyediaan alat main ikut mempengaruhi proses tumbuh kembang pada anak."
"Gizi merupakan salah satu poin penting dalam tumbuh kembang anak. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi pada anak usia pertumbuhan maka 5 kali waktu makan yaitu sarapan, makan siang, makan malam dan 2 kali makan selingan harus dipenuhi, jelas dr. Eva lebih lanjut.
Sementara itu, Sales & Marketing Director PT Mayora Indah, Goesnawan, menyampaikan, misi mulia Energen untuk membantu anak Indonesia agar lebih sehat bisa diawali dengan asupan sarapan yang sehat. Dukungan di momentum Hari Anak Nasional ini sebagai salah satu wujud keseriusan Energen untuk terus mengkampanyekan Sarapan Sehat Sebelum Jam 9 yang merupakan bagian dari komitmen mereka.
"Dengan begitu, Energen akan terus optimis untuk mengedukasi pentingnya Sarapan Sehat Sebelum Jam 9 berkolaborasi dengan masyarakat, IDAI dan Pergizi Pangan, besar harapan agar misi tersebut dapat terlaksana Disamping itu, dalam mengapresiasi masyarakat yang telah berkomitmen untuk terus membiasakan Sarapan Sehat Sebelum Jam 9, Energen akan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sarapan sehat. Kami memperkenalkan variant baru Energen Jagung. Nilai yang terkandung di dalam Energen yaitu, Everyday Nutritious start," kata dia.
"Seperti yang telah disampaikan oleh Prof Hardinsyah, sarapan sehat itu harus memiliki gizi yang lengkap, Energen hadir dengan kandungan lengkap tidak hanya mengandung Susu tetapi dilengkapi Telur, Sereal dan Sigmavit (vitamin dan mineral) yang melengkapi kebutuhan gizi untuk tumbuh kembang anak Indonesia sehingga bisa lebih sehat, selalu aktif dan bersemangat. Dengan kampanye ini, kami akan konsisten dan menujukkan keseriusan Energen untuk terus mengedukasi masyarakat dengan membiasakan Sarapan Sehat Sebelum jam 9 di lebih banyak kota lainnya di Indonesia," jelasnya.
(sumber)
>> Obesita pada Anak jangan dianggap lucu, ini bahayanya
Ahli Gizi Rumah Sakit PMI Bogor, Jawa Barat, dr Niken Churniadita K mengingatkan orang tua untuk mewaspadai obesitas pada anak dengan memperhatikan asupan makanan dan gaya hidupnya sejak usia dini.
"Mengenalkan pola makan sehat sejak dini menentukan gaya hidup anak di masa depannya," kata Niken di Bogor, Senin (25/7).
Sebagai contoh, lanjutnya, kasus obesitas yang terjadi pada bocah Arya Permana (10) menjadi pelajaran berharga bagi orang tua untuk memperhatikan pola makan dan gaya hidup anak-anaknya sejak dini.
"Kadang kita lengah, anak obesitas dinilai lucu, menggemaskan. Padahal, ini cikal bakal timbulnya penyakit metabolik," katanya seperti dikutip Antara.
Menurut Niken, obesitas baik pada anak maupun dewasa cukup berbahaya, karena menimbulkan penyakit metabolik yakni mempengaruhi metabolisme tubuh seperti kelebihan karbon dapat menimbulkan diabetes, kelebihan lemak dalam tubuh menyebabkan jantung, tekanan darah tinggi atau hypertensi, dan stroke.
"Semua jenis penyakit ini beresiko dapat menyebabkan kematian," katanya.
Ia mengatakan, salah satu penyebab obesitas adalah pola makan dan gaya hidup yang tidak memenuhi standar kesehatan. Kondisi saat ini, masyarakat begitu mudah mendapatkan makanan cepat saji, dengan meningkatnya sosial ekonomi, pengaruh iklan makanan mendorong minat untuk mendapatkan makanan yang diinginkan.
Aksesibilitas mendapatkan makanan dengan menjamurnya restoran cepat saji, penjual ayam goreng standar kaki lima yang kini digemari masyarakat kelas menengah ke bawah.
Padahal, lanjut dia, belum tentu semua jenis makanan yang tersaji di restoran cepat saji maupun tempat kuliner baik untuk kesehatan.
"Contohnya makanan cepat saji itu, terbuat dari bahan-bahan olahan seperti tepung, porsinya dibuat besar, takaran protein, karbon maupun kalorinya melebihi batas yang diperbolehkan, semua berpotensi menimbulkan lemak," katanya.
Dengan gaya hidup saat ini, banyak anak muda nongkrong di cafe atau restoran cepat saji, menghabiskan waktu duduk berjam-jam sambil mengonsumsi minuman bersoda atau kafein adalah pola hidup yang tidak sehat.
"Kalau sudah ditambah dengan merokok dan mengonsumsi alkohol, gaya hidup seperti ini semakin tambah parah," katanya.
Gaya hidup sehat didukung dengan aktif bergerak atau berolahraga. Bagi pekerja kantoran, aktivitas olahraga kerap terlupakan karena minimnya waktu luang yang tersedia.
"Selama bekerja kebanyakan duduk, tidak aktif bergerak, maka asupan makanan yang kita konsumsi tadi tidak terolah dengan baik maka akan menjadi lemak," katanya.
Mencegah obesitas, lanjutnya, sangat mudah, diperlukan komitmen dan kemauan yang kuat untuk menjalankan pola hidup yang sehat dengan makan gizi seimbang.
"Olah raga teratur tidak harus ngegym. Dengan meluangkan waktu bergerak entah itu naik turun tangga atau berjalan kaki selama 30 menit tanpa jeda itu sama dengan olah raga. Asal tidak ada jeda, berkelanjutan selama 30 menit setiap hari," katanya.
Niken menambahkan, banyak pasien obesitas yang datang ke RS PMI sudah disertai dengan penyakit penyertanya seperti diabetes, hipertensi dan gangguan lainnya.
"Yang datang tidak hanya usia lanjut, ada juga yang masih muda. Alasan kenapa mereka obesitas sama, karena pola makan tidak sehat dan gaya hidup yang tidak sehat juga," katanya.
(sumber)
"Mengenalkan pola makan sehat sejak dini menentukan gaya hidup anak di masa depannya," kata Niken di Bogor, Senin (25/7).
Sebagai contoh, lanjutnya, kasus obesitas yang terjadi pada bocah Arya Permana (10) menjadi pelajaran berharga bagi orang tua untuk memperhatikan pola makan dan gaya hidup anak-anaknya sejak dini.
"Kadang kita lengah, anak obesitas dinilai lucu, menggemaskan. Padahal, ini cikal bakal timbulnya penyakit metabolik," katanya seperti dikutip Antara.
Menurut Niken, obesitas baik pada anak maupun dewasa cukup berbahaya, karena menimbulkan penyakit metabolik yakni mempengaruhi metabolisme tubuh seperti kelebihan karbon dapat menimbulkan diabetes, kelebihan lemak dalam tubuh menyebabkan jantung, tekanan darah tinggi atau hypertensi, dan stroke.
"Semua jenis penyakit ini beresiko dapat menyebabkan kematian," katanya.
Ia mengatakan, salah satu penyebab obesitas adalah pola makan dan gaya hidup yang tidak memenuhi standar kesehatan. Kondisi saat ini, masyarakat begitu mudah mendapatkan makanan cepat saji, dengan meningkatnya sosial ekonomi, pengaruh iklan makanan mendorong minat untuk mendapatkan makanan yang diinginkan.
Aksesibilitas mendapatkan makanan dengan menjamurnya restoran cepat saji, penjual ayam goreng standar kaki lima yang kini digemari masyarakat kelas menengah ke bawah.
Padahal, lanjut dia, belum tentu semua jenis makanan yang tersaji di restoran cepat saji maupun tempat kuliner baik untuk kesehatan.
"Contohnya makanan cepat saji itu, terbuat dari bahan-bahan olahan seperti tepung, porsinya dibuat besar, takaran protein, karbon maupun kalorinya melebihi batas yang diperbolehkan, semua berpotensi menimbulkan lemak," katanya.
Dengan gaya hidup saat ini, banyak anak muda nongkrong di cafe atau restoran cepat saji, menghabiskan waktu duduk berjam-jam sambil mengonsumsi minuman bersoda atau kafein adalah pola hidup yang tidak sehat.
"Kalau sudah ditambah dengan merokok dan mengonsumsi alkohol, gaya hidup seperti ini semakin tambah parah," katanya.
Gaya hidup sehat didukung dengan aktif bergerak atau berolahraga. Bagi pekerja kantoran, aktivitas olahraga kerap terlupakan karena minimnya waktu luang yang tersedia.
"Selama bekerja kebanyakan duduk, tidak aktif bergerak, maka asupan makanan yang kita konsumsi tadi tidak terolah dengan baik maka akan menjadi lemak," katanya.
Mencegah obesitas, lanjutnya, sangat mudah, diperlukan komitmen dan kemauan yang kuat untuk menjalankan pola hidup yang sehat dengan makan gizi seimbang.
"Olah raga teratur tidak harus ngegym. Dengan meluangkan waktu bergerak entah itu naik turun tangga atau berjalan kaki selama 30 menit tanpa jeda itu sama dengan olah raga. Asal tidak ada jeda, berkelanjutan selama 30 menit setiap hari," katanya.
Niken menambahkan, banyak pasien obesitas yang datang ke RS PMI sudah disertai dengan penyakit penyertanya seperti diabetes, hipertensi dan gangguan lainnya.
"Yang datang tidak hanya usia lanjut, ada juga yang masih muda. Alasan kenapa mereka obesitas sama, karena pola makan tidak sehat dan gaya hidup yang tidak sehat juga," katanya.
(sumber)
Subscribe to:
Posts (Atom)