1. Membantu mempersiapkan kebutuhan sekolah si kecil
Masa awal bersekolah membuat si kecil bersemangat dengan aktivitas baru hariannya tersebut. Tak ayal, membuat mereka lupa untuk membenahi perlengkapan sekolahnya. Sebagai orangtua yang baik, bantulah anak untuk menyiapkan kebutuhan belajarnya di kelas, seperti merapikan buku, mengatur kotak pensil, melengkapi seragam sekolah, dan sepatu. Tujuannya agar pada pagi hari tidak ada keributan dan “kerusuhan” hanya karena buah hati tidak dapat menemukan topi sekolahnya untuk upacara.
Nah, untuk melatih rasa tanggung jawab dan kemandirian anak, libatkan si kecil saat Anda mempersiapkan kebutuhan sekolahnya. Agar di kemudian hari, mereka bisa melakukannya sendiri.
2. Jangan pelit memberikan pujian
Orangtua mana yang tidak menginginkan yang terbaik untuk buah hati mereka, tak terkecuali Anda. Namun, jangan menekan dan membebani anak untuk memberikan yang terbaik versi Anda. Saat nilai ujian si kecil di luar ekspektasi Anda, alih-alih memarahinya, berikanlah pujian. Rasa percaya diri pada anak berasal dari penilaian keluarga intinya pada mereka. Melihat reaksi orangtua yang positif akan menumbuhkan keinginan pada dirinya untuk memberikan yang lebih baik untuk Anda.
Memberikan pujian juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang berkesan dan membangkitkan harga diri anak.
3. Dukung kreativitas anak
Selain pendidikan formal, dukung anak untuk mengembangkan minatnya di bidang lain, seperti bermain musik, menggambar, menari, melatih kemampuan berbahasa internasional, dan sebagainya. Bangun kreativitas anak dan arahkan bakat mereka dengan cara yang layak dan edukatif. Sebab, anak yang kreatif biasanya memiliki jiwa empati dan daya tangkap otak yang lebih baik dibandingkan anak yang pintar hanya berlandaskan teori.
4. Terapkan demokrasi pada pola asuh anak
Apa yang menjadi minat anak? Biarkanlah mereka membicarakanya pada Anda, dampingi si kecil saat ingin mengeksplorasi talentanya tersebut. Latih anak untuk mengekpresikan keinginannya lewat cara berdiskusi dengan Anda.
Bila Anda merasa masih terlalu dini untuk si kecil beropini, maka Anda telah melakukan kekeliruan. Sebab anak yang terlatih untuk berdiskusi dan mengeluarkan pendapatnya sedari kecil, maka kelak mereka dewasa akan tumbuh sebagai seorang pemimpin yang bijak dan berpikiran terbuka.
5. Ciptakanlah suasana belajar yang menyenangkan dan santai
Proses belajar tidak harus berada di dalam kelas, bukan? Maka dari itu, tumbuhkanlah rasa ingin tahu yang tinggi dalam diri anak Anda. Biasakan mereka untuk berani bertanya saat tidak mengerti tentang sesuatu, biarkan dia mengeksplorasi dan mencerna jawaban yang Anda berikan sesuai dengan kemampuan berpikir yang mereka miliki.
6. Tumbuhkan kebiasaan membaca pada anak
Meskipun era teknologi menawarkan penyajian informasi dalam kemasan yang lebih praktis dan instan. Namun, jangan meniadakan kegiatan membaca dalam keluarga Anda. Sebaliknya, aturlah waktu membaca bersama di rumah. Anda dan suami membaca buku pilihan masing-masing, dan anak membaca buku sesuai usianya. Ingat, sebelum anak mengadaptasi kebiasaan dari lingkungan sosial, mereka meniru apa yang dilakukan oleh orangtua terlebih dulu. Maka dari itu, perlihatkan perilaku terpuji dan inspiratif saat bersama si kecil.
7. Komunikasi yang hangat tanpa beban
Setelah makan malam bersama keluarga, sebelum waktunya belajar, coba biasakan mengajak anak membicarakan soal kegiatannya selama di sekolah dan saat di rumah sewaktu Anda masih berada di kantor. Cara ini dapat membangun rasa percaya anak pada Anda, bahwa lain waktu mereka memiliki masalah, Anda akan menjadi orang pertama yang mereka ajak bicara.
Semoga tips - tips diatas untuk menumbuh kembangkan semangat belajar anak bisa bermanfaat.
( sumber )