Mungkin Anda pernah mendengar apa yang telah dikatakan oleh orang-orang mengenai gejala HIV/AIDS seperti sering sariawan, sering diare, badan kurus, dan lain sebagainya. Sekarang Anda akan mengetahui benar atau tidaknya apa yang mereka katakan itu.
Bagi orang yang khawatir apakah dirinya terkena HIV/AIDS, maka harus dipastikan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium, tapi sebelum Anda pergi untuk tes, ada ciri-ciri dan gejala HIV/AIDS yang bisa diamati, namun ini hanya sebatas dugaan. Karena diagnosis pasti harus dengan pemeriksaan laboratorium.
Ciri-Ciri Dan Gejala Orang Terkena HIV AIDS - Perjalanan Munculnya Gejala HIV Dan AIDS
Kita mulai dari definisi, HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus orang yang terinfeksi HIV akan mengalami sejumlah gejala akut yang mirip dengan penyakit flu, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan sebagainya selama beberapa minggu. Pada tahap ini virus memperbanyak diri dan sistem imun belum terganggu seluruhnya. Setelah fase akut terlewati tahap selanjutnya adalah fase laten, di mana tubuh seolah-olah tidak merasakan sakit, padahal virus terus berkembang biak.
Ketika seseorang dengan HIV positif atau terinfeksi HIV namun tidak segera diatasi dengan obat antivirus, maka dalam beberapa tahun kemudian sistem kekebalan tubuh menjadi semakin lemah, bahkan tidak mampu lagi menangkal serangan penyakit misalnya berbagai jenis infeksi, atau penyakit kanker. Pada tahap ini muncullah gejala-gejala pelemahan sistem imun sehingga kita sebut sebagai AIDS (Acquired immunodeficiency syndrome) secara singkat kita artikan sindrom (sekumpulan gejala) lemahnya sistem pertahanan tubuh yang didapat (bukan kelainan bawaan sejak lahir).
Ciri-Ciri Dan Gejala Utama HIV AIDS
Berikut ini sekumpulan gejala yang umum terjadi pada orang yang terkena HIV AIDS, jadi amatilah setiap gejala berikut untuk kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Demam berulang
Demam adalah tubuh respon pertama tubuh dalam melawan setiap infeksi atau invasi benda asing. Jika seseorang terinfeksi HIV, pada tahap awal muncullah demam kemudian disertai dengan gejala seperti flu selama empat minggu pertama. Kondisi ini disebut dengan sindrom retroviral akut atau ARS atau infeksi HIV primer.
Ini adalah respon alami tubuh terhadap HIV yang menjadi gejala HIV awal. Tingginya suhu tubuh dapat bervariasi mulai dari sedang hingga tinggi sekitar 38-39° C. Biasanya demam akan disertai dengan kelelahan, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening dan kecenderungan mual. Sementara demam berlanjut, virus bergerak jauh ke dalam aliran darah dan mulai mereplikasi (memperbanyak diri), mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan reaksi peradangan.
Ruam Kulit
Ketika muncul ruam atau kemerahan yang terjadi tanpa ada reaksi alergi atau overdosis obat, maka harus diwaspadai jangan-jangan ini merupakan salah satu dari ciri-ciri HIV AIDS. Ruam ini dapat terjadi pada tahap awal penyakit atau tahap lanjut ketika sisitem kekebalan tubuh menjadi lemah. Ruam dapat muncul berupa warna merah, coklat, merah muda, atau bercak keunguan. Jika ruam kulit terus bertahan meskipun sudah diobati, pertimbangkan untuk menjalani tes HIV.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Tahukah Anda bahwa kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh sehingga organ ini seringkali dipengaruhi ketika tubuh mengalami inflamasi atau infeksi, tak terkecuali pada HIV AIDS. Demam yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening memang menjadi indikasi dari setiap masalah kesehatan lainnya. Tapi apabila pembengkakan kelenjar getah bening di leher, selangkangan, atau di ketiak tak kunjung pulih maka kita juga harus mewaspadai HIV AIDS.
Kelelahan Kronis
Badan yang terus menerus mengalami lelah dan tidak jelas penyebabnya mengindikasikan adanya masalah pada tubuh, salah satunnya adalah gejala HIV AIDS. Karena infeksi HIV akan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang berarti juga melemahkan stamina tubuh.
Nyeri Otot dan Sendi
Pembengkakan kelenjar getah bening bersama dengan sakit otot dan nyeri sendi adalah gejala HIV lain yang menonjol.
Sakit Kepala Ekstrim
Sakit kepala dengan demam dan nyeri sendi bisa menjadi gejala dari beberapa kondisi kesehatan lainnya tetapi juga umum terjadi pada infeksi HIV.
Diare
Diare yang berlangsung selama lebih dari seminggu adalah masalah yang perlu diperhatikan. Diare tak henti-hentinya yang tidak berhenti bahkan setelah diberikan pengobatan bisa menjadi gejala kemungkinan infeksi HIV.
Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan yang cepat bersama dengan diare bisa berarti bahwa virus tersebut telah benar benar mengganggu sistem pertahanan tubuh. Kehilangan 10 persen berat badan bersama dengan diare dan mual merupakan kombinasi yang pas.
Pneumonia
Batuk, demam, penurunan berat badan, dan sesak nafas yang merupakan tanda-tanda pneumonia bisa menjadi indikasi infeksi HIV. Ingat pneumonia adalah kejadian yang sangat umum bagi orang-orang yang terkena HIV.
Keringat Malam
Banyak orang yang terkena infeksi HIV AIDS mengalami gejala sering berkeringat di malam hari meskipun pada saat itu udara tidak panas dan sedang tidak melakukan aktifitas fisik.
Infeksi Jamur
Ketika daya tahan tubuh melemah, maka tubuh mudah terserang infeksi, terutama infeksi jamur. Pada prinsipnya semua bagian tubuh dapat terserang, jika jamur menyerang kuku, maka kuku akan kuning, berubah warna, menebal dan rapuh ini merupakan tanda infeksi sekunder setelah terinfeksi HIV. Demikian pula sariawan di mulut karena infeksi jamur dapat menjadi indikasi yang sama.
Penurunan Daya Ingat atau Depresi
Meskipun hal ini biasanya terjadi pada penyakit HIV tahap lanjut, namun tetap harus diwaspadai secara dini. Takut Tertular, Kapan Tes HIV yang Tepat? Seperti telah saya sebutkan sebelumnya, bahwa ciri-ciri HIV AIDS di atas bisa digunakan sebagai dugaan bahwa seseorang terkena HIV, namun untuk memastikan hal ini maka harus dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium atas rujukan dari dokter.
( sumber )