Baru-baru ini, sebuah studi dari Henry Ford Hospital menemukan hubungan antara penggunaan cotton bud dengan kerusakan telinga bagian dalam. Menurut studi itu, penggunaan cotton bud di saluran telinga dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Alasannya, cotton bud dapat mendorong serumen atau lilin sehingga menyumbat saluran telinga. Yang lebih parah, pendengaran juga dapat rusak karena pecahnya gendang telinga.
Meskipun begitu, alat tersebut bukan berarti tidak bisa digunakan untuk membersihkan telinga. "Gunakan cotton bud secara lembut di bagian luar telinga tanpa memasuki saluran telinga," tulis sebuah merek cotton bud di situs mereka.
Peneliti studi pun menyarankan demikian. Menurut mereka, cotton bud masih bisa digunakan untuk membersihkan telinga bagian luar.
Sementara itu, peneliti mengatakan, serumen sebenarnya merupakan pelumas alami yang melindungi bagian dalam telinga dari elemen asing. "Maka seharusnya, orang tidak perlu terlalu khawatir dengan keberadaannya dan membersihkan seluruhnya," ujar Rachel Pritzker, dokter spesialis kulit asal Chicago, Amerika Serikat.
Namun jika ingin telinga lebih bersih, studi menyarankan untuk menggunakan campuran peroksida dingin atau cuka dengan air hangat sebagai tetes telinga. Cairan tersebut akan mengirigasi saluran telinga. Cara menggunakannya yaitu dengan meneteskan empat hingga lima tetes ke dalam masing-masing telinga.
( referensi )