Pelapukan Kayu secara Biologi
Pelapukan biologi (dekomposisi) adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. Proses pelapukan biologi pada dasarnya dilakukan oleh dekomposer dan detrivor.
Dekomposer adalah organisme yang mengubah bahan organik menjadi anorganik. Contohnya adalah bakteri dan jamur mikroskopis.
Detrivor adalah organisme yang mencacah substrat besar material organik yang sudah mati menjadi lebih kecil. Contohnya rayap, semut, dan jamur makroskopis.
Contoh Kasus - Sebuah ranting jatuh di hutan. Tak begitu lama setelahnya, rayap, semut, hingga jamur tampak tumbuh pada ranting tersebut. Dilihat secara mikroskopis, terdapat pula bakteri-bakteri pembusuk kayu. Hal ini dikarenakan ranting menyediakan kondisi ideal bagi organisme-organisme tersebut untuk hidup. Ranting memiliki banyak nutrien hingga kelembaban tinggi. Lama-kelamaan, ranting pun membusuk dan “hilang” tak bersisa.
Meski sering terjadi pada material kayu mati, namun bukan tak mungkin pelapukan terjadi pada tanaman hidup. Salah satu contoh pelapukan pada pohon yang masih hidup pernah mengguncang publik Indonesia ketika yang tersasar ialah pohon di Kebun Raya Bogor. Pohon tersebut tiba-tiba tumbang menimpa pengunjung dan menyebabkan korban luka-luka serta meninggal. Setelah diselidiki, rupanya terdapat rayap yang hidup di dalam pohon tersebut.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan kayu rentan mengalami pelapukan. Anda harus waspada karena hal demikian juga dapat terjadi pada perabot kayu milik Anda seperti lemari, meja, kursi, ubin, jendela dan lain sebagainya. Akan bijak jika Anda melakukan penjagan terhadap proses pelapukan tersebut. Untuk mencegah pelapukan kayu secara biologis sendiri, anda bisa menerapkan 3 cara berikut ini.
1. Pengeringan Kayu.
Cara ini dapat dilakukan dengan cara menjemur kayu di bawah panas matahari. Tujuan cara ini adalah agar kayu kering dan bisa memperkecil pori-pori pada kayu.
2. Melapisi Kayu dengan Cat, Plitur, atau Pernis.
Tujuannya supaya hama penggerat kayu tidak dapat masuk ke dalam pori-pori kayu. Agar perlindungan benar-benar efektif namun aman, manfaatkan cat water based atau cat berbasis air.
3. Merendam Kayu di Dalam Lumpur
Tujuannya untuk menutup pori-pori kayu dan menutup jalan hama penggerat masuk ke dalam kayu sehingga kayu bisa bertahan dari hewan pengerat, metode ini dilakukan sebelum kayu masih dalam keadaan bahan baku, sebelum diproses menjadi produk furniture atau mebel.
Demikian beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah pelapukan kayu, semoga tips ini bermanfaat.
( sumber )