Rencanakan jauh-jauh hari.
Merencanakan jauh-jauh hari, minimal tiga bulan sebelum waktu liburan tiba. Hal ini membantu Anda untuk mencari informasi yang cukup mengenai destinasi wisata dan tentunya dapat pula merencanakan berapa uang yang harus ditabung sebagai biaya liburan.
Pantau harga tiket penerbangan dan penginapan. Memantau harga tiket secara berkelanjutan sangat penting dalam perencanaan liburan karena tiket maskapai penerbangan selalu mengalami fluktuasi harga tiap waktu. Beberapa maskapai penerbangan bahkan mengharuskan calon penumpangnya begadang demi mendapat harga tiket yang paling murah. Cara yang paling efektif untuk memantaunya ialah follow akun media sosial maskapai penerbangan Anda, atau daftarkan email untuk mendapat informasi harga murah. Dengan begitu Anda tak perlu bolak-balik untuk cek situsnya, karena notifikasi akan datang sendiri pada Anda.
Pilih penerbangan yang sesuai kebutuhan.
Harga bukan lah parameter satu-satunya dalam memilih penerbangan. Cari yang hemat boleh, hanya saja tambahkan faktor-faktor lainnya sebagai parameter Anda dalam memilih penerbangan. Kebutuhan lain misalnya jam keberangkatan dan kedatangan, lama waktu terbang, banyak dan lama perhentian juga perlu untuk dipertimbangkan untuk mendapatkan pengalaman terbang terbaik, terutama untu liburan jarak jauh yang singkat.
Kreatif memilih destinasi wisata.
Salah satu daya tarik sebuah destinasi wisata ialah banyaknya ulasan mengenai destinasi tersebut. Saat ini untuk melakukan perjalanan ke beberapa destinasi wisata khususnya di bagian Timur Indonesia masih tergolong mahal, sebut saja Raja Ampat.
“Destinasi wisata yag banyak dipilih memang kebanyakan masih pantai. Sedangkan mindset orang kebanyakan, pantai hanya bisa ditemui di timur Indonesia. Kendalanya adalah tiket perjalanan ke sana biasanya masih tergolong mahal. Dalam hal ini, ada baiknya mencari alternatif lain. Pantai di Sumatera Barat juga cantik sekali, tak banyak yang tahu itu karena memang belum banyak yang mengulasnya. Selain itu ke sana juga tak memerlukan banyak biaya,” ujar Direktur Pencitraan Indonesia Kemenparekraf, Ratna Sumantri.
( sumber )