Batu ginjal merupakan masalah urologi yang banyak ditemui kasusnya di Indonesia. Batu ginjal terbentuk karena endapan kristal berupa kalsium maupun asam urat dan bisa ditemukan di sepanjang saluran kemih.
Dokter spesialis urologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Charles Martamba Hutasoit mengungkapkan, sekitar 75 persen kasus urologi adalah masalah saluran kemih, khususnya batu ginjal.
Charles mengatakan, ada beberapa gejala yang bisa muncul saat terkena penyakit batu ginjal. Sering kali pasien batu ginjal merasa nyeri pinggang menetap atau tak kunjung hilang. Bahkan, bisa kesulitan mencari posisi yang nyaman untuk duduk. Selain itu, bisa juga terjadi kolik atau rasa nyeri di sekitar perut atau pinggang.
"Kolik terjadi karena batu menyumbat aliran air kencing di saluran kemih," kata Charles dalam diskusi media di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Rasa nyeri itu makin lama bisa terasa makin sakit. Bahkan, bisa menjalar dari pinggang ke perut depan, ke lipat paha, hingga bagian genital. Gejala lainnya juga akan terjadi adalah masalah dalam buang air kecil, seperti terasa nyeri, kencing berdarah, hingga aliran air kencing terputus-putus atau tidak tuntas.
Menurut Charles, jika sudah muncul gejala tersebut segera periksa ke dokter agar bisa mendapat penanganan lebih dini. Namun, terkadang gejala batu ginjal memang tidak muncul.
Untuk pengobatan batu ginjal, salah satu metode pengobatan yang bisa dilakukan tanpa operasi yaitu Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). ESWL menggunakan gelombang suara kejut untuk menghancurkan batu ginjal.
(sumber)