Pilihan mesin diesel ataupun bensin, bisa jadi pertimbangan ketika akan membeli mobil baru. Perdebatan mengenai mana yang lebih baik, juga masih sebatas selera dari masing-masing konsumen hingga saat ini.
“Memilih diesel atau bensin, tentu tergantung dari masing-masing selaera. Namun tetap ada sisi objektif yang bisa jadi bahan pertimbangan,” ujar Saiful Anwar, Wakil Kepala Bengkel Plaza Toyota Pemuda, Jakarta Timur, Jumat (6/5/2016).
Setidaknya ada tiga hal objektif, yang bisa jadi alasan untuk memilih apakah membeli mobil bermesin diesel atau bensin. Kedua jenis mesin tersebut tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Performa
Selain itu, perbedaan yang cukup mencolok, yaitu mesin diesel cenderung memiliki performa yang baik pada torsi rendah, namun terkadang hentakan tersebut juga masih bisa dirasakan pada gigi tinggi. Sehingga akan membantu ketika akan berakselerasi seperti menyalip.
Sementara mesin bensin, biasanya performa akan terasa pada putaran mesin atas untuk mencapai kinerja yang maksimal (tenaga). Bagi pengemudi yang gemar menginjak gas (kebut) dan memanfaatkan fungsi girboks, akan sangat menyukai mesin ini. Namun dengan teknologi turbocharger yang diaplikasikan pada mesin bensin, membuat pengalaman berkendara akan serupa dengan diesel.
“Benar, kebanyakan konsumen yang memilih diesel, tertarik dengan performanya di putaran bawah untuk berakselerasi. Berbeda dengan mesin bensin yang mengincar power untuk memacu kecepatan mobil,” tutur Saiful.
Harga
Produsen kendaraan roda empat sudah menginvestasikan banyak dananya untuk pembangunan mesin diesel, dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga sepakat, kalau biaya yang keluar untuk pengembangan, lebih mahal dari mesin bensin biasa.
Komponen mesin diesel bertekana tinggi, seperti pompa bensin dan sistem common rail injector, merupakan contoh komponen yang punya harga tinggi. Berdasarkan contoh pertimbangan tersebut, mobil bermesin diesel dibanderol dengan harga lebih mahal dari mesin bensin.
Lingkungan dan Emisi
Banyak yang masih berpikir kalau mesin diesel punya suara yang berisik, asap tebal dan bau. Namun dengan perkembangan teknologi saat ini, mesin diesel sudah semakin membaik, walaupun di beberapa kondisi suaranya masih terdengar nyaring. Ini tentu berbeda dengan mesin bensin.
Kemudian, kadar emisi CO2 (zat yang menyebabkan pemanasan global) yang dihasilkan oleh mesin diesel lebih kecil dibanding mesin bensin. Maka dari itu pemberlakuan pajak yang didasarkan pada emisi CO2, merupakan satu keuntungan bagi mesin diesel.
Namun, meski zat CO2 kecil, mesin diesel bisa menghasilkan zat seperti nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon dan partikulat yang bisa jadi penyebab penyakit asma atau gangguan pernapasan lainnya. Amerika merupakan salah satu negara yang ketat akan emisi Nox, sehingga penjualan mobil diesel sangat kecil di sana dibanding bensin, berbeda dengan Inggris yang umumnya diesel.
“Perbedaan mudahnya, mesin diesel punya suara lebih kasar dibanding mesin bensin. Tapi kembali lagi semua dari selera masyarakat, ini hanya sebagai gambaran umum perbedaan keduanya,” ujar Saiful.
(sumber)