Anak dapat mengalami gejala alergi susu langsung setelah mengonsumsinya (reaksi cepat), namun sebagian lain gejalanya baru muncul setelah beberapa jam atau beberapa hari minum susu (reaksi lambat).
Dari soal gejalanya, alergi susu sapi yang umum terjadi adalah masalah saluran pencernaan. Diantaranya yang paling sering muncul adalah seperti keluhan sakit perut, mual, muntah, sesak napas atau mengi dan diare (mencret).
1. Mencari sumber lain untuk kebutuhan vitamin dan mineral
Produk susu adalah sumber utama dari kalsium, protein, vitamin D, dan B12. Jika anak Anda memiliki alergi susu sapi, makanan pengganti seperti brokoli, bayam, dan kedelai bisa membantu memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Mengganti produk susu
Susu kedelai, nasi, dan susu kacang almond bisa menjadi alternatif pilihan pengganti susu sapi karena dilengkapi dengan kalsium dan vitamin D.
3. Konsultasi dengan dokter anak
Bila anak Anda memiliki alergi susu, biasanya dokter setelah pertimbangan panjang dan penilaian cermat nan rumit akan menyarankan susu berbahan partially-hydrolyzed protein yang diyakini dapat menurunkan risiko alergi di kemudian hari. Sedangkan extensive-hydrolyzed protein umumnya diberikan kepada anak yang telah menunjukkan gejala alergi (manifestasi alergi). Demikiannya dokter melakukan rekomendasi yang ada adalah melalui proses evaluasi dan diagnosa yang tidak sembarangan. Karena bagaimana pun nutrisi yang terdapat pada ASI tidak dapat tergantikan.
( sumber )