Pernahkah Anda merasa, ketika belajar dan kemudian mendapatkan pengetahuan baru, ilmu yang sudah dipelajari terlupakan. Atau Anda sulit menghafal dan mudah lupa. Yang bisa dilakukan biasanya adalah mengulang materi tersebut berkali-kali.
Tapi bukti ilmiah menunjukkan hal menarik. Sebuah studi menemukan, apa yang kita lakukan secara fisik juga ternyata memainkan peran penting dalam proses belajar. Percobaan ini dilakukan ketika tikus berlari untuk menjalankan roda setelah memperoleh keterampilan baru. Mereka belajar jauh lebih baik daripada tikus yang hanya diam.
"Latihan tampaknya meningkatkan produksi biokimia dalam tubuh dan otak yang berhubungan dengan fungsi mental," ujar peneliti, seperti dikutip Nytimes, Sabtu (30/7/2016).
Percobaan juga dilakukan kepada manusia. Mereka kemudian dikelompokkan menjadi orang yang diminta menghafal gambar kemudian diminta melakukan latihan fisik. Setelah itu, mereka diminta menghafal lagi dan tidur. Kelompok kedua, hanya diminta menghafal terus-menerus dan tidur.
Esoknya, mereka yang latihan fisik empat jam setelah tes dapat menentukan lokasi gambar dengan akurat. Aktivitas otak mereka pun berbeda. Peneliti melihat, ada pola yang lebih konsisten dari aktivitas saraf ketika manusia menghafal dan melakukan aktivitas fisik.
"Ketika aktif, otak mereka mungkin telah berfungsi lebih efisien. Tapi mengapa menunda latihan selama empat jam lebih efektif daripada latihan langsung masih dipertanyakan," kata peneliti.
Meski demikian, kata peneliti, memori jangka panjang tidak hanya dipengaruhi oleh apa yang terjadi ketika Anda belajar hal-hal baru. Tetapi juga oleh proses yang terjadi pada jam-jam dan hari-hari berikutnya untuk menstabilkan kerja otak Anda.
(referensi)