Kemampuan mengontrol emosi & tenang di bawah tekanan mempengaruhi kinerja seseorang. Riset TalentSmart menunjukkan 90% orang yang sukses dalam bisnis & karir, trampil mengelola emosi pada saat stres. Ini kunci suksesnya
Hargai dan syukuri apa dimiliki
Meluangkan waktu untuk merenungkan apa yang Anda syukuri meningkatkan suasana hati, karena mengurangi hormon stres kortisol hingga 23%. Penelitian di University of California menemukan bahwa orang yang banyak bersyukur mengalami perbaikan suasana hati, energi, dan kondisi fisik.
Hindari pertanyaan "Bagaimana Jika?"
Mempertanyakan berbagai hal dengan kalimat "Bagaimana jika?" hanya menimbulkan stres dan khawatir. Lebih banyak waktu yang dihabiskan hanya untuk cemas, maka semakin sedikit pula waktu untuk fokus dalam mengambil tindakan yang menenangkan. Orang yang tenang mengetahui bahwa pertanyaan "bagaimana jika? hanya akan membawa mereka ke arah yang tidak mereka inginkan.
Selalu berpikir positif
Setiap pikiran positif akan lakukan untuk memfokuskan kembali perhatian Anda. Ketika semuanya berjalan lancar, dan suasana hati Anda baik, berbagai hal bisa dikerjakan dengan lebih mudah. Ketika pikiran Anda dibanjiri dengan pikiran negatif, segera alihkan dengan memikirkan hal-lain lain yang positif yang terjadi pada Anda, tidak peduli seberapa kecilpun itu.
Lepaskan diri dari komunikasi dan informasi
Teknologi memungkinkan komunikasi terus-menerus dan berharap Anda siaga setiap saat. Bekerja setiap hari juga menimbulkan stres yang seolah tiada henti. Sekali waktu, coba putuskan hubungan telfon dan internet. Istirahatkan tubuh dan pikiran dari sumber stres. Penelitian menunjukkan bahwa sesuatu yang sederhana seperti melepaskan diri dari kontak email dapat menurunkan tingkat stres.
Batasi asupan kafein
Minum kopi mengandung kafein memicu pelepasan adrenalin. Kafein membuat orang terjaga, mengrangi stres dan siap melakukan banyak hal. Namun kadang-kadang mungkin Anda tak butuh kafein sebanyak itu. Perbanyak minum air putih ketimbang kopi.
Tidur cukup
Tidur amat penting untuk meningkatkan kecerdasan emosional & mengelola tingkat stres Anda. Ketika tidur, otak Anda mengisi kembali energi, menyortir memori atas apa yang terjadi hari ini, sehingga ketika Anda bangun, pikiran manjadi lebih waspada dan jernih. Pengendalian diri dan memori berkurang ketika Anda tidak mendapatkan cukup tidur. Kurang tidur meningkatkan kadar hormon stres sendiri.
Membingkai ulang cara pandang
Stres dan khawatir didorong oleh persepsi miring kita sendiri atas suatu peristiwa. Tenggat waktu yang tidak realistis, bos tak kenal ampun, dan kemacetan lalu lintas adalah contoh penyebab stres. Anda tidak bisa mengontrol keadaaanya tapi dapat mengontrol diri dalam merespon situasi itu. Cerna masalahnya, bingkai ulang cara pikirmu. Bisa jadi masalahnya tak sengeri yang dibayangkan.
Mengatur nafas
Cara termudah melepas stres yang bisa dilakukan tiap hari: mengatur nafas. Pernapasan melatih otak untuk hanya fokus pada tugas yang harus dilakukan dan mengurangi stres. Ketika Anda merasa stres, tutup pintu, singkirkan semua gangguan, duduk dan mengatur nafas. Cegah pikiran Anda berkeliaran. Ambil nafas dalam dan keluarkan. Lakukan hingga dua puluh kali. Masih belum tenang? Ulangi lagi.
Berdayakan dukungan di sekitarmu
Kenali kelemahan Anda. Minta bantuan ketika Anda membutuhkan untuk mengatasi kelemahan ini. Andalkan orang-orang yang siap membantu dalam kondisi sulit. Meminta bantuan akan mengurangi stres dan memperkuat hubungan Anda dengan orang-orang yang bisa Anda andalkan. Demikian catatan penelitian yang dirangkum oleh Dr Travis Bradberry, pendiri TalentSmart, pengelola lembaga riset kecerdasan emosional.
(sumber)