1. Seleksi Informasi
Proses belajar berjalan dengan baik jika informasi penting dipisahkan dari informasi yang kurang penting. Informasi juga sebaiknya diorganisir dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Kemudian buat asosiasi antar tiap informasi. Setelah itu tes diri sendiri, apakah kita sudah paham.
2. Ketahui Cara Otak Bekerja
Berbagai riset menunjukkan, "multitasking" tidak mungkin dilakukan manusia. Secara biologis orang tidak mampu memproses beberapa input kaya informasi pada saat bersamaan. Di samping itu, orang yang rutin berolahraga lebih unggul dalam hal ingatan, argumetasi, perhatian serta pemecaha masalah, dibanding mereka yang tidak berolahraga.
3. Motivasi untuk Belajar dari Kesalahan
Percaya atau tidak, sikap negatif lebih mendorog orang untuk belajar dari kesalahan. Jika orang bersikap negatif terhadap kesalahan yang dibuat sediri, orang akan lebih ingat dan terdorong untuk tidak membuat kesalahan sama. Menurut studi, mahasiswa yang selalu bersikap gembira merasa dirinya berprestasi baik, rata-rata nilai yang diperoleh tidak sebaik mereka yang negatif
4. Menguji Diri Sendiri
Jika seorang siswa atau mahasiswa membaca teks kemudian menguji diri sendiri tentang isi teks tersebut, seminggu setelahnya ia akan ingat informasi 50% lebih banyak daripada mereka yang tidak melakukannya. Demikian hasil penelitian yang dipublikasikan dalam majalah sains terkemuka.
5. Minuman Yang Tepat
Bisa sangat membantu, jika orang menikmati minuman mengandung gula, sekitar 30 hingga 60 menit menjelang belajar atau melakukan aktivitas lain, di mana orang harus mengandalkan ingatan atau memberi perhatian besar pada suatu hal. Alternatif lain: minum kopi dan makan donat.
6. Musik Berefek Negatif
Studi yang dihimpun dalam "Psychology of Music", 40 orang ikuti sebuah eksperimen. Yang diuji adalah ingatan jangka pendek dan panjang, juga ingatan numerik. Sambil terima informasi, mereka dengar musik yang bising dan sedih, musik ramai dan buat senang, juga keributan sehari-hari. Hasilnya: keributan serta musik di latar belakang berefek negatif dibanding jika orang tidak dengar apa-apa.
7. Menggerakkan Tangan
Studi menunjukkan, jika anak-anak belajar sesuatu yang baru sambil menggerakkan tangan, mereka lebih bisa mengingat informasi yang didapat. Sementara jika mereka berbicara tanpa menggerakkan tangan, efek yang tercapai jauh lebih sedikit.
8. Menulis dengan Tangan
Jangan mengetik dengan komputer. Profesor Anne Mangen dari Pusat Membaca pada University of Stavanger mengatakan proses membaca dan menulis dengan tangan memerlukan aktivitas sejumlah indra. Jika menulis degan tangan, otak mendapat feedback tentang aktivitas motorik, juga jika menyentuh kertas dan pensil. Semua ini tidak ada jika orang mengetik.
9. Cukup Waktu
Menyediakan waktu cukup untuk belajar sangat efektif dan memberikan hasil yang maksimal. Hasilnya berlawanan jika orang melakukannya secara tergesa-gesa.
( sumber )