>> Inilah 5 Tradisi pernikahan unik di Jepang

Seperti negara-negara di Asia pada umumnya, beberapa tradisi penting seperti pernikahan biasanya dipengaruhi oleh budaya setempat.

Shinto adalah aliran kepercayaan di Jepang yang memiliki dampak besar bagi kebudayaan dan tradisi upacara masyarakatnya. Sebab, banyak elemen unik dalam tradisi pernikahan di Jepang yang menarik untuk dikulik.


Venue pernikahan
Kebanyakan upacara dilakukan di kuil Shinto, venue pernikahan biasanya sangat atraktif. Di tempat ini banyak terdapat simbol-simbol spiritual yang memiliki arti tersendiri. Yang paling umum adalah water pavilions, patung berbentuk anjing, dan gerbang tinggi berwarna merah yang melambangkan batas dunia nyata dan dunia ruh.

Jika Anda berkunjung pada musim pernikahan seperti bulan Juni, maka Anda berkesempatan untuk menyaksikan beberapa upacara secara langsung.

San-San-Kudo
Upacara berbagi sake ini sangat umum dilakukan dalam tradisi Buddha, begitupun dengan tradisi Shinto di pernikahan Jepang. Ini adalah tradisi pernikahan yang paling menarik. Akan ada tiga tumpuk cangkir sake yang akan diminum oleh pengantin pria dan wanita dalam tiga seruput. Masing-masing dilakukan sembilan kali. Ku atau 9 berarti keberuntungan yang baik di kebudayaan Jepang.

Tiga seruput melambangkan cinta, kebijaksanaan dan kebahagiaan, sementara beberapa kepercayaan lainnya berkata tiga seruput itu melambangkan bumi, surga dan alam pikiran manusia. Ada pula yang melambangkan tiga serumput sebagai simbol yang mewakili pengantin wanita, pria dan orangtua pengantin.

Selain itu, para pengantin juga diharapkan dapat mengatasi berbagai sifat dasar manusia seperti gairah, kebencian dan ketidakpedulian yang mungkin akan dihadapi bersama saat berumah tangga.

Busana Pernikahan
Pengantin wanita menggunakan busana pengantin serba putih dan tata rias yang khas dengan pulasan lipstik merah, senada dengan warna bendera nasional negaranya, yaitu putih dan merah.

Kebanyakan material busana pengantin wanita terbuat dari satin, dan pengantin pria mengenakan warna hitam untuk suits atau kimono. Beberapa pengantin mengenakan kerudung satin putih di atas sanggul kepalanya, atau head dress yang dinamakan wataboshi yang merepresentasikan sifat membumi.

Pidato
Pidato pernikahan adalah salah satu elemen yang penting pada pesta pernikahan di Jepang. Keluarga, teman, guru-guru, rekan sekolah hingga semua rekan yang diundang akan berdiri dalam barisan dan menunggu giliran untuk memberikan ucapan selamat pada pasangan pengantin sambil memberikan pesan-pesan atau nasihat pernikahan.

Hadiah untuk Orangtua
Ketika hari pernikahan, pengantin biasanya memberikan hadiah kepada kedua orangtua dengan berbagai macam barang untuk menunjukkan tanda terima kasih sambil berbagi arti kebahagiaan.

Hadiah yang paling umum diterima adalah bunga, kartu, dan surat pribadi yang membuat pernikahan terasa lebih personal dan istimewa.
(sumber)