>> 7 Kebiasaan ini bisa merusak kecerdasan Anda

Teknologi, kebiasaan makan yang salah, bahkan hidup di dunia modern secara umum berdampak buruk bagi kecerdasan. Demikian para pakar. Jadi jika ingin tetap pandai, perhatikan hal-hal berikut.


Konsumsi Makanan Berlemak
Mengkonsumsi lemak jenuh dalam jumlah besar mengurangi fungsi hormon dopamin pada otak. Dopamin adalah neurotransmiter vital yang bertanggungjawab bagi motivasi kerja. Menurut studi pada sejumlah hewan, makanan berlemak melemahkan kemampuan kognitif, memperlambat reaksi, merusak ingatan dan mendorong depresi.

Multitasking
Pakar ilmu syaraf di Massachusetts Institute of Technology, Earl Miller berpendapat, otak tidak dilengkapi kemampuan untuk melakukan beberapa pekerjaan pada saat bersamaan (multitasking). Jika orang melakukannya, sebenarnya orang hanya berpindah-pindah melakukan beberapa hal berbeda. Kerugian kognitifnya ada. Multitasking hambat timbulnya ide kreatif. Pikiran yang timbul juga tidak dalam.

Cari Saja di Google
Bisa meng-google alamat, nomor telefon, resep, dsb bisa dibilang berkat sekaligus kutukan. Orang tidak bergantung lagi pada ingatan, yang berpusat pada bagian hippocampus di otak. Memang google tidak merusak hippocampus, tetapi berdampak pada teknik penyimpanan data di otak. Orang ingat di mana harus mencari informasi, dan bukan mengingat informasi itu sendiri.

Makan Buah Terlalu Banyak
Pakar nutrisi Dr. Sarah Brewer memperingatkan bahaya yang ditimbulkan makanan manis. “Otak perlu glukosa untuk berfungsi. Tapi terlalu banyak dalam waktu singkat menyebabkan stimulasi terlalu banyak, dan melambatkan otak. Konsumsi makanan yang mengandung asam lemak Omega 3, yang terdapat pada ikan, bisa menjadi imbangannya.

Nonton Reality-TV Terlalu Banyak
Bukti nyata tidak ada, tapi studi yang diadakan psikolog Markus Appel menunjukan indikasinya. Ia teliti 81 orang yang tonton film reality-TV palsu. Setelah menonton mereka melakukan tes pengetahuan umum. Dibanding mereka yang tidak menonton, hasil tes orang yang menonton film lebih buruk. Bagi Appel itu bukti, apa yang dilihat, ditonton dan didengarkan orang pengaruhi kesadaran dan perilaku.

Jet Lag dan Gangguan Tidur Lain
Jet lag menyebabkan mengantuk bisa berhari-hari. Lebih parah lagi, itu bisa sebabkan "kebodohan" beberapa minggu. Studi atas hewan menunjukkan, gangguan pada pola tidur mengurangi separuh jumlah pembentukan neuron baru pada hippocampus, yaitu bagian otak yang mengurus ingatan. Dampaknya bahkan masih bisa terlihat sebulan setelah "gangguan" tersebut.

Mengunyah Permen Karet
Belum lama berselang, mengunyah permen karet dianggap bagus dari segi ilmu syaraf. Tapi eksperimen baru menunjukkan, aktivitas mengunyah mengalihkan perhatian pengikut studi dari tugas yang berdasarkan ingatan jarak pendek, misalnya mengingat daftar benda yang ditulis di kertas. Demikian pendapat Dr. Sarah Brewer.
(sumber)