>> Berikut fakta menarik dari sejarah perang dingin


Perang Dingin digunakan untuk menyebut konflik antara dua negara kuat dunia yaitu Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet (USSR). Karena tidak ada perang terbuka dan lebih diwarnai dengan saling ancam dan perlombaan senjata maka digunakanlah istilah Perang Dingin. Karena kedua negara memiliki persenjataan nuklir yang merusak, konflik dan ketegangan juga dirasakan di seluruh dunia.

Selama kurun waktu tersebut, dunia menyaksikan banyak peristiwa penting seperti Perang Vietnam, Krisis Rudal Kuba, dan runtuhnya Tembok Berlin. Berikut adalah fakta-fakta menarik yang akan menginformasikan Anda lebih banyak mengenai peristiwa bersejarah ini.

Awal Perang Dingin
Perang Dingin berlangsung lebih dari 4 dekade dan dimulai setelah berakhirnya Perang Dunia II (1945) serta berlangsung hingga tahun 1991. Perebutan kekuasaan terjadi antara komunisme dan demokrasi (atau kapitalisme), dengan keduanya berusaha untuk mendominasi yang lain. Setelah Perang Dunia II berakhir, tidak ada negara Eropa yang cukup kuat sebagai pengimbang AS dan Uni Soviet.

Meski demikian, selama Perang Dingin tak satu pun pihak yang berminat memulai konflik terbuka dan tetap berusaha menghindari terjadinya perang nuklir.

Fakta Menarik Perang Dingin

  1. Setelah Perang Dunia II berakhir, Komunis merebut kekuasaan di Eropa Timur dengan dukungan Tentara Merah dan menduduki bagian-bagian tertentu wilayah Jerman dan Austria (disebut sebagai Jerman Timur).
  2. Wilayah Barat Jerman (yang dikenal sebagai Jerman Barat) diperintah oleh Sekutu (AS, Inggris, dan Perancis), dan tetap berada di bawah pengaruh mereka selama hampir 40 tahun.
  3. Pemerintah Jerman Timur mendirikan Tembok Berlin pada tahun 1961 untuk mencegah penduduk berpindah dari Jerman Timur ke Jerman Barat.
  4. Pada tahun 1949, Jerman Barat berubah menjadi Republik Federal Jerman, dan Jerman Timur yang komunis menjadi Republik Demokratik Jerman.
  5. Berlin, khususnya Tembok Berlin, menjadi simbol Perang Dingin dan terpecahnya Jerman serta Eropa.
  6. Amerika Serikat mengadopsi kebijakan ‘Containment’ untuk menghentikan komunisme menyebar di bagian lain dunia dan tetap menjadi kebijakan AS selama empat puluh tahun ke depan.
  7. Perlombaan senjata nuklir merupakan salah satu aspek paling penting dari Perang Dingin. Uni Soviet dan Amerika Serikat sama-sama berlomba membangun dan menumpuk persenjataan.
  8. Banyak perang di wilayah lain terpengaruh oleh konflik Perang Dingin dengan yang terpenting adalah Perang Korea. Perang antara Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) dan Republik Korea (Korea Selatan) pada tahun 1950 bisa dipandang sebagai sebuah konflik langsung antara Uni Soviet dan Amerika Serikat
  9. Demikian pula Perang Vietnam (1955-1975) bisa dilihat sebagai konflik militer sebagai bagian dari Perang Dingin. Perang Vietnam merupakan konflik antara Vietnam Utara (didukung oleh sekutu komunis) dan Vietnam Selatan (didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara anti-komunis lainnya).
  10. Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962 sering dianggap sebagai titik puncak Perang Dingin. Meskipun akhirnya negosiasi mengarah pada kesepakatan, peristiwa ini tercatat sebagai momen paling dekat pada terjadinya konflik terbuka.
  11. Sebagai efek Perang Dingin, Non-Proliferation Treaty (NPT) ditandatangani pada tahun 1968. Tujuan perjanjian ini adalah untuk mempromosikan perdamaian dan mencegah penggunaan senjata nuklir.
  12. Presiden Richard Nixon dan Leonid Brezhnev menandatangani pakta Strategic Arms Limitation Talks (SALT I) pada tahun 1969. Pakta ini ditujukan untuk menghentikan permusuhan antara kedua negara. Meskipun SALT II berhasil dinegosiasikan pada tahun 1979, AS tidak meratifikasi perjanjian tersebut karena Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada tahun berikutnya.
  13. Ketegangan meningkat lagi antara tahun 1979-1985 karena kebijakan anti-komunis keras yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan.
  14. Reformasi (perestroika dan glasnost) yang diperkenalkan oleh Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, memiliki kontribusi besar dalam mengakhiri Perang Dingin. Perestroika secara harfiah berarti restrukturisasi dan glasnost mengacu pada keterbukaan. Restrukturisasi dan keterbukaan sistem politik Soviet adalah salah satu titik balik yang membantu mengakhiri perang dingin.
  15. Pada tahun 1989 dan 1990, pasukan Soviet mundur dari Afghanistan dan Gorbachev setuju untuk penyatuan kembali Jerman.
  16. Runtuhnya Tembok Berlin dan bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991 menandai berakhirnya Perang Dingin.


Akhir Perang Dingin
Presiden AS, George HW Bush, dan Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, mengumumkan akhir Perang Dingin di KTT Malta pada tahun 1989. Pada 1990, Tembok Berlin hancur sepenuhnya dan reunifikasi Jerman (membuat Berlin sebagai kota bersatu tunggal) berlangsung. Pada 1991, Uni Soviet dibubarkan sepenuhnya disusul dengan 15 republik Soviet yang mendeklarasikan kemerdekaan mereka.
( sumber )